Dalam sejarah perjuangan Bangsa Indonesia, gerakan pemuda
dan mahasiswa sering menjadi tombak perjuangan nasional. Beberapa Gerakan
pemuda dan Mahasiswa yang dicatat di dalam sejarah adalah sebagai berikut :
1. Budi Utomo
2. Sumpah Pemuda
3. Perhimpunan Indonesia
4. Peristiwa Rengasdengklok
Sejarah panjang gerakan pemuda dan mahasiswa merupakan salah
satu bukti eksistensi dan tanggung jawab sebagai rakyat Indonesia dalam
memberikan perubahan dan memperjuangkan kepentingan rakyat Indonesia.
A.Peranan Pemuda Dalam Kemajuan Bangsa
Melihat dari uraian sejarah perjuangan para pemuda pada masa
penjajahan, seharusnya kaum muda pada masa kini menjadi penerus dari pada
perjuangan kaum muda dahulu. Jika kaum muda dahulu begitu gigih dalam
perjuangannya untuk merdeka dan bebas dari belenggu penjajah, pemuda di masa
sekarang juga harus gigih untuk mengaktualisasikan kemerdekaan menjadi pilar
kemajuan bangsa.
Bagi bangsa Indonesia, faktor pemuda merupakan wujud
kekuatan potensial yang selalu menunjukkan kehadirannya dalam seriap peristiwa
sejarah perjuangan bangsa. Kualitas pemuda ialah investasi utama bagi bangsa
untuk memenuhi tuntutan politik dalam lingkungan globalisasi yang kian tak
terelakkan.
Sejarah telah mencatat bahwa kaum muda juga berperan dan
berpartisipasi aktif dalam setiap gerakan politik untuk mencapai cita-cita
kemerdekaan bangsa dan negara. Sebagai contoh, Soekarno aktif dalam gerakan
politik ketika ia baru berusia 16 tahun dan masih duduk di bangku HBS. Begitu
juga dengan Moh. Hatta yang juga aktif sejak masih belia (muda). Bahkan Syahrir
ketika aktif di Bandung memimpin “Golongan Merdeka”, baru berusia 23 tahun, dan
menjabat sebagai Perdana Menteri Republik Indonesia yang pertama ketika masih
berusia 35 tahun.
Pemuda sekarang harus lebih maju dan lebih gigih dalam
memperjuangkan kemajuan bangsa. Sosok pemuda ideal bagi bangsa Indonesia adalah
sosok pemuda yang berjiwa nasionalis, yang mempunyai cita-cita tinggi untuk
kemajuan bangsa. Pemuda tersebut adalah sosok yang progressif-revolusioner.
B.Reposisi Gerakan Pemuda
Gerakan pemuda sebagai gerakan civil society, akan terus
menempatkan pemuda pada posisi pelatuk sekaligus pengawal perubahan. Semangat
inilah semestinya terus terjaga dalam setiap gerakan kepemudaan. Indefendensi
sebagai pilihan semangat gerakan pemuda dan kemandirian sebagai jiwanya, tidak
boleh luntur dalam diri setiap gerakan pemuda.
Pemuda jika didefinisikan sebagai masyarakat (social human)
yang memiliki kesadaran organik dan senantiasa bergerak dalam kerangka
kelembagaan, pada era desentralisasi ini, semestinya pemuda dapat
menginternalisasi kembali efektifitas gerakannya. Sebagai jawaban atas peran
apa yang semestinya diambil oleh pemuda dalam mengisi pembangunan daerah,
pemuda perlu mereposisi dan mendefinisikan ulang gerakannya. Posisi pemuda yang
sangat strategis dalam pembangunan daerah, lebih jauh harus diturunkan dalam
bentuk lebih nyata. Seperti sifat, “primordialnya” (lahiriahnya) pemuda yang
pada puncak mobilitas gerakan paling tinggi, sangat berpeluang mengisi peran
perekat antar wilayah. Peran mengintegrasikan elemen masyarakat daerah dalam
pembangunan juga menjadi pilihan yang seharusnya mampu dilakukan dengan baik.
Pola gerakan yang memadukan antara mobilisasi kepentingan masyarakat kedalam
kebijakan pembangunan daerah (pendampingan/pemberdayaan) politik masyarakat
lokal, dan Kontrol sekaligus peningkatan kapasitas aparat pemerintah daerah,
tidak mustahil untuk menjadi pilihan gerakan pemuda pada tingkat lokalitas.
C. Pemuda dan Pembangunan Daerah.
Sejalan dengan semangat desentralisasi, dengan pelimpahan
kekuasaan dan wewenang yang lebih luas kepada pemerintah daerah, membuka
kesempatan bagi setiap masyarakat mengisi pembangunan daerah. Pemuda sebagai
elemen penting masyarakat dalam pembangunan daerah, sudah sepatutnya memaknai
dan mewarnai setiap kebijakan pembangunan daerah. Disinilah pentingnya pemuda
memposisikan diri dan mengambil peran-peran strategis dalam pembangunan daerah
saat ini.
Dalam jejak rekamnya, pemuda acapkali dalam posisi sebagai
pelopor pembaharuan, pelatuk perubahan sekaligus pengawal perubahan. Semangat
perubahan yang menjiwai semangat desentralisasi mestinya menemukan titik yang
sama dengan peran yang telah melekat dalam diri pemuda. Menterjemahkan
peran-peran strategis yang memberi konstribusi bagi percepatan pembangunan
daerah menjadi pilihan yang tidak boleh berlalu tanpa pemaknaan dari pemuda.
Praktek desentralisasi yang acapkali tidak tepat diterjemahkan oleh pemerintah
daerah, perlu terus mendapat kontrol dari masyarakat. Maka, Pilihan sebagai
oposisi (pengontrol kebijakan)dalam setiap kebijakan pembangunan daerah juga
merupakan pilihan strategis bagi pemuda.
Sepatutnya, pemuda tidak lagi hanya dalam posisi berpangku
tangan atau menunggu inisiasi dari pemerintah daerah untuk bersama-sama
berperan mengisi pembangunan daerah. Menginisiasi dan mendorong konsep
pembangunan daerah dalam era desentralisasi ini, sangat terbuka bagi pemuda.
Pemuda yang mampu membaca tanda-tanda zamannya, seyogyanya telah berada pada
pilihan penguatan kelembagaan lokal, guna mendorong kesadaran semua elemen
masyarakat tuk terlibat aktif mendorong percepatan pembangunan daerah.
Akhirnya, pemuda harus menyadari bahwa, harapan dan
cita-cita kemerdekaan akan kedaulatan sepenuhnya untuk rakyat, dengan semangat
demokrasi oleh dan untuk rakyat, di era desentralisasi ini, ada dipundak para
pemuda.
Sumber:
http://www.belankri.id/berbangsa-bernegara/peranan-pemuda-dalam-kemajuan-bangsa-indonesia
https://belanegarari.com/2016/06/16/peranan-pemuda-dalam-kemajuan-bangsa-indonesia/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar