Machine Learning
Machine learning atau mesin pembelajaran memiliki
definisi dasar yaitu algoritma yang mengolah data, mempelajari data tersebut,
dan menerapkan apa yang telah dipelajari untuk membuat keputusan. Apa yang
telah dipelajari oleh machine learning akan memberikan prediksi untuk
suatu tujuan.
Konsep ini menggunakan teknologi kecerdasan buatan, yang
telah 'dilatih' untuk menggunakan data dalam jumlah besar dan algoritma yang
membuatnya dapat mempelajari bagaimana melaksanakan sebuah tugas.
Contoh sederhana dari algoritma machine learning bisa
dilihat pada layanan streaming musik on demand. Untuk memberikan
daftar lagu baru atau musisi yang akan direkomendasikan, maka algoritmanya akan
berkaitan dengan preferensi si pendengar dengan jenis musik yang mirip.
Machine learning telah memperkuat semua proses
otomatisasi dan tersebar di berbagai industri, mulai dari perusahaan keamanan
yang memburu malware hingga perusahaan e-commerce yang menggunakannya
untuk mempelajari produk yang paling disukai konsumen.
Algoritma dari machine learning memang kompleks, tapi
masih sangat 'mesin', artinya ia hanya mampu melakukan apa yang telah dirancang
oleh penciptanya. Tidak lebih, tidak kurang.
Deep Learning
Dalam istilah praktis, deep learning merupakan bagian
dari machine learning. Sebuah model machine learning perlu
'diberitahu' untuk bagaimana ia menciptakan prediksi akurat, dengan terus
diberikan data. Sementara model deep learning dapat mempelajari metode
komputasinya sendiri, dengan 'otaknya' sendiri, apabila diibaratkan.
Sebuah model deep learning dirancang untuk terus menganalisis data dengan struktur logika yang mirip dengan bagaimana manusia mengambil keputusan. Untuk dapat mencapai kemampuan itu, deep learning menggunakan struktur algoritma berlapis yang disebut artificial neural network (ANN).
Dikutip dari Zendesk, desain ANN terinspirasi dari jaringan
neural biologis dari otak manusia. Hal ini membuat mesin kecerdasannya menjadi
jauh lebih tangguh dibandingkan model machine learning standar.
Rumit memang untuk memastikan model deep learning
yang diciptakan tidak memberikan kesimpulan yang tidak tepat. Tapi ketika ia
telah bekerja dengan benar, maka fungsi deep learning akan menjadi
terobosan yang berpotensi menjadi tulang belakang sebuah kecerdasan buatan
sebenarnya.
Data-data yang digunakan dalam sebuah deep learning
sangatlah penting, karena semakin banyak datanya, maka semakin banyak yang bisa
dipahami model deep learning tersebut.
Contoh dari penggunaan model deep learning bisa
dilihat dari AlphaGo-nya Google.
Google menciptakan program komputer yang belajar bermain sebuah game sejenis
catur dari China bernama Go. Tentunya, game ini membutuhkan pemikiran dan
intuisi yang tajam untuk menang.
Dengan bermain melawan pemain Go profesional, deep learning
AlphaGo mempelajari bagaimana ia bermain di tingkat yang belum terjamah
sebelumnya dalam kecerdasan buatan. Hebatnya, apa yang dilakukannya tanpa
instruksi apapun ketika melancarkan gerakan-gerakan spesifik.
Saat si pemain AlphaGo berjasil mengalahkan sejumlah pemain Go 'nyata' dunia, dunia melihat bagaimana cerdasnya sebuah mesin yang bahkan bisa mengungguli manusia.
Perbedaan Machine Learning dan Deep Learning
Untuk membedakannya memang rumit. Tapi, untuk sederhananya, deep
learning adalah bagian dari machine learning. Secara spesifik, deep
learning adalah evolusi selanjutnya dari machine learning. Lebih rumit,
dan lebih canggih.
Andrew Ng, Chief Scientist Baidu dan salah satu pimpinan di
proyek Google Brain, memberikan analogi yang bagus mengenai deep learning,
kepada Wired. Ia mengatakan AI itu seperti membangun roket,
yang memiliki mesin besar dan banyak bahan bakar.
Lalu, apabila kamu tidak memiliki mesin yang besar dan bahan
bakar yang banyak, maka kamu tidak akan bisa menerbangkannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar